
Upgrade Rumah Ala Jepang Minimalis, Tapi Sudut Tangga Masih Karatan?!
Tren renovasi rumah bergaya Jepang minimalis semakin menjamur. Ciri khasnya yang sederhana, bersih, dan fungsional dianggap merepresentasikan estetika modern yang tenang dan elegan. Namun di balik tampilan menawan tersebut, mulai terkuak berbagai cacat struktural yang merusak esensi dari sebuah hunian berkualitas.
Salah satu temuan yang mengundang sorotan adalah munculnya karat pada sudut tangga, bahkan setelah proses renovasi besar-besaran dilakukan. Fenomena ini tidak hanya merusak estetika rumah, tetapi juga mengindikasikan adanya penggunaan material berkualitas rendah yang seharusnya tidak terjadi dalam proyek yang mengklaim diri sebagai “premium”.
Banyak penyedia jasa konstruksi memanfaatkan tren desain sebagai topeng untuk menutupi kelemahan sistemik dalam pengerjaan mereka. Railing tangga dan struktur logam lain kerap menggunakan pipa hollow tipis yang dibentuk sedemikian rupa agar tampak solid, lalu dipoles dengan finishing mengilap agar terlihat mewah. Padahal bagian dalamnya kosong, rentan karat, dan jauh dari standar kekuatan yang seharusnya ada dalam struktur penunjang bangunan.
Lebih ironis lagi, istilah teknis seperti “besi solid”, “stainless premium”, atau “anti karat” digunakan secara bebas tanpa ada transparansi atau verifikasi material yang jelas. Ini bukan sekadar bentuk promosi yang berlebihan, tapi praktik manipulatif yang berpotensi membahayakan konsumen.
Karat yang muncul bukan sekadar masalah visual. Ia adalah bukti kegagalan sistem konstruksi. Railing yang berkarat menandakan lemahnya perlindungan terhadap korosi, buruknya metode pemasangan, dan kemungkinan besar digunakannya bahan logam murah yang tidak memenuhi standar keamanan. Jika dibiarkan, hal ini bisa berujung pada kecelakaan, apalagi pada rumah bertingkat yang tangganya digunakan setiap hari.
Dalam dunia konstruksi, penampilan bisa direkayasa, tetapi kekuatan tidak bisa dibohongi. Rumah bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang integritas struktur. Desain bergaya Jepang yang menjunjung prinsip kesederhanaan dan kejujuran seharusnya tidak dicederai oleh praktik curang yang mengedepankan tampilan luar semata.
Sudah saatnya konsumen lebih kritis terhadap spesifikasi teknis, bukan hanya terpikat oleh visual yang bersih dan minimalis. Transparansi material, metode instalasi yang benar, dan komitmen terhadap standar keselamatan harus menjadi tolok ukur utama dalam setiap proyek renovasi atau pembangunan rumah.